Selasa, 30 September 2025

Mencari IP Address ISP

 

📌 1. Konsep Dasar

Komunikasi fiber optik adalah proses pengiriman data dengan menggunakan cahaya yang dipancarkan melalui serat kaca (fiber).
Dalam penerapan sederhana, biasanya digunakan HTB (media converter) untuk mengubah sinyal elektrik (RJ45 / LAN) menjadi sinyal optik, lalu dikirim melalui kabel fiber optik, dan di ujung lainnya diubah kembali menjadi sinyal elektrik.

  • HTB (Media Converter) : perangkat yang mengubah sinyal elektrik ↔ optik.

  • Connector (misalnya SC, LC, ST) : alat penghubung kabel fiber optik ke perangkat atau kabel lainnya.

Skema sederhana:

PC/Switch ──(LAN)──> HTB ──(Fiber Optik + Connector)──> HTB ──(LAN)──> PC/Switch

📌 2. Tujuan

  1. Menghubungkan jaringan jarak jauh (lebih dari 100 meter, yang tidak bisa dicapai kabel LAN biasa).

  2. Mengurangi interferensi karena cahaya tidak mudah terganggu oleh sinyal listrik.

  3. Mendapatkan kecepatan tinggi dalam transfer data dengan latensi rendah.


📌 3. Kelebihan

  • Jarak jauh: Bisa mencapai puluhan km hanya dengan fiber singlemode.

  • Kecepatan tinggi: Mendukung Gigabit hingga 10Gbps.

  • Minim gangguan: Tidak terpengaruh elektromagnetik, petir, atau listrik.

  • Kapasitas besar: Dapat membawa data dalam jumlah besar dibandingkan kabel tembaga (UTP).


📌 4. Kekurangan

  • Harga relatif mahal dibanding kabel UTP.

  • Pemasangan lebih rumit (butuh pemotongan, splicing, atau alat khusus untuk menyambung fiber).

  • Perangkat tambahan: membutuhkan HTB atau switch yang sudah support SFP/fiber port.

  • Rapuh: kabel fiber mudah patah jika ditekuk terlalu tajam.


👉 Jadi, dengan HTB + Connector, komunikasi fiber optik bisa dilakukan secara sederhana tanpa perangkat mahal seperti router canggih, cukup untuk menghubungkan dua titik jaringan dengan stabil, cepat, dan jarak jauh.

📌 5. Langkah-Langkah Penggunaan Fiber Optik dengan HTB & Connector

  1. Siapkan perangkat:

    • 1 unit HTB (media converter).

    • Kabel fiber optik sesuai kebutuhan (singlemode/multimode).

    • Connector (misalnya SC/LC sesuai port HTB).

    • 2 Kabel UTP (LAN).

    • Access Point (Internet).

  2. Colokan adaptor HTB dan Connector: 

  3. Colokan kabel Fiber Optik ke HTB dan Conventer hingga lampu indikator menyala:                                                   (Jika Connector Port B, maka di HTB harus dipasang di Port A
  4. Lalu pasang juga kabel LAN dari HTB ke Laptop/PC:

  5. Dan juga kita butuh 1 yang lain untuk menyambung dengan internet dengan cara port Connector ke Access Point (internet):
    POV Access Point


    POV Connector


  6. Lalu kita buka Control Panel di Laptop/PC:

  7. Setelah masuk kedalam Control Panel, kita atur IP Address:



  8. Masuk ke CMD lalu cek IP Address Acces Point dengan cara jalankan perintah "ipconfig":

  9. Ini adalah hasilnya jika berhasil Connect ke internet:

  10. Setelah itu langkah yang terakhir adalah "ping" IPv4 Addresnya:

  11. Dan ini adalah hasilnya:
    TTL=64 ini karena perangkat ini menyambung OS selain Windows, seperti Linux, MacOS, DLL. Jika menggunakan Windows akan muncul TTL=128.

Selasa, 16 September 2025

Desain Sambungan Kabel LAN dan Fiber Optic


Langkah Kerja:

Anda akan memasang kabel dan melakukan konfigurasi jaringan, dimulai dengan menghubungkan sumber internet (ISP) ke switch menggunakan kabel UTP, kemudian meneruskannya ke converter FO 6 port menggunakan kabel LAN, lalu ke converter LAN to FO menggunakan kabel FO, dan akhirnya menuju ke router melalui kabel UTP ke port 1 (WAN). Router akan dikonfigurasi secara dynamic agar dapat mendistribusikan internet dari ISP ke port 2 dan port 3 sesuai dengan IP address berdasarkan nomor absensi masing-masing. Port 2 router akan terhubung ke access point menggunakan kabel UTP, sedangkan port 3 router akan disambungkan ke laptop melalui kabel LAN, di mana Anda akan melakukan konfigurasi access point secara static sesuai dengan IP address absensi masing-masing, termasuk pengaturan keamanannya. Sebagai hasil akhir, Anda akan melakukan pengujian kecepatan internet pada laptop menggunakan kabel LAN dan koneksi wireless dari access point, memastikan jaringan berfungsi dengan optimal.



 


    ISP (Internet Service Provider):

1. Pengertian ISP

ISP (Internet Service Provider) adalah perusahaan atau organisasi yang menyediakan layanan akses ke internet bagi individu, perusahaan, atau lembaga. Dengan kata lain, ISP adalah “jembatan” yang menghubungkan perangkat kita (komputer, smartphone, server, dll.) ke jaringan internet global.

Contoh ISP di Indonesia: Telkomsel, Indihome, Biznet, First Media, MyRepublic, dll.


2. Fungsi ISP

Beberapa fungsi utama ISP antara lain:

  1. Menyediakan akses internet → baik melalui kabel, fiber optic, satelit, hingga jaringan seluler.

  2. Memberikan alamat IP → setiap perangkat yang terhubung internet melalui ISP akan diberi alamat IP (statis/dinamis).

  3. Menyediakan layanan tambahan, seperti:

    • Hosting (penyimpanan website/server)

    • Email server

    • Layanan VPN

    • Cloud storage

  4. Mengatur lalu lintas data agar koneksi stabil dan sesuai kapasitas pelanggan.

  5. Menjadi penghubung antarjaringan lokal dengan jaringan global.


3. Jenis-jenis ISP

  • Dial-up ISP → menggunakan saluran telepon (sudah jarang digunakan).

  • Broadband ISP → lewat DSL, kabel, atau fiber optic (umum di rumah/kantor).

  • Wireless ISP → menggunakan gelombang radio atau jaringan seluler (4G/5G).

  • Satellite ISP → menggunakan satelit, biasanya di daerah terpencil.

  • Hosting/Enterprise ISP → fokus menyediakan server, IP statis, data center.


4. Kelebihan ISP

  • Akses internet luas → memudahkan komunikasi dan transfer data.

  • Layanan bervariasi → mulai dari paket murah sampai premium (dedicated internet).

  • Bisa dipilih sesuai kebutuhan → ada untuk personal, bisnis, hingga enterprise.

  • Keamanan & manajemen jaringan → ISP besar biasanya sudah punya firewall, monitoring, dan proteksi DDoS.

  • Kemudahan layanan tambahan → misalnya domain, hosting, email, dan cloud.


5. Kekurangan ISP

  • Biaya berlangganan → makin cepat koneksi, makin mahal.

  • Kualitas tidak merata → ada ISP bagus di kota, tapi buruk di pedesaan.

  • Gangguan jaringan → cuaca, pemeliharaan, atau overload bisa membuat internet lambat/putus.

  • Keterbatasan kuota → beberapa ISP seluler masih menerapkan batasan kuota (FUP).

  • Ketergantungan tinggi → tanpa ISP, akses internet tidak bisa digunakan.


6. Peran ISP dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Membuat kita bisa mengakses media sosial, email, dan browsing.

  • Mendukung e-learning, kerja remote, dan bisnis online.

  • Memungkinkan game online & streaming dengan server global.

  • Menjadi tulang punggung transformasi digital (IoT, cloud, smart city, dll.).


7. Kesimpulan

ISP adalah penyedia jasa internet yang sangat penting dalam kehidupan modern. Ia berfungsi sebagai pintu masuk kita ke dunia maya, sekaligus penyedia layanan tambahan seperti hosting, email, dan keamanan jaringan. Walau memiliki kelemahan seperti biaya dan potensi gangguan jaringan, perannya tidak tergantikan dalam mendukung aktivitas pribadi maupun bisnis di era digital.


Switch/Hub

1. Pengertian Switch dan Hub

  • Hub → perangkat jaringan sederhana yang berfungsi menghubungkan beberapa komputer dalam satu jaringan (LAN). Hub bekerja dengan cara menyiarkan (broadcast) semua data ke setiap port, tanpa peduli siapa penerimanya.

  • Switch → perangkat jaringan yang lebih pintar dari hub. Switch mampu mengenali alamat MAC dari perangkat yang terhubung, sehingga data dikirim hanya ke tujuan yang benar, bukan ke semua perangkat.

Singkatnya:

  • Hub = semua perangkat menerima data, meskipun tidak ditujukan untuk mereka.

  • Switch = data dikirim langsung ke perangkat tujuan.


2. Fungsi Switch/Hub

  1. Menghubungkan perangkat dalam LAN (komputer, printer, server, dll.).

  2. Membagi koneksi jaringan agar semua perangkat bisa saling berkomunikasi.

  3. Meningkatkan kapasitas jaringan dengan menyediakan banyak port.

  4. Switch (khususnya) bisa mengurangi tabrakan data (collision) karena data dikirim langsung ke tujuan.

  5. Menjadi penghubung antar-segmen jaringan sebelum ke router/gateway.


3. Jenis-jenis Switch & Hub

  • Hub

    • Passive Hub → hanya membagi sinyal, tanpa penguatan.

    • Active Hub → membagi sekaligus memperkuat sinyal.

  • Switch

    • Unmanaged Switch → plug and play, tanpa konfigurasi.

    • Managed Switch → bisa dikonfigurasi (VLAN, QoS, monitoring).

    • Smart Switch → semi-managed, fitur terbatas.

    • PoE Switch → bisa sekaligus mengalirkan listrik ke perangkat (misal: kamera CCTV, access point).


4. Kelebihan Switch/Hub

Hub

  • Harga murah dan sederhana.

  • Mudah dipasang (plug and play).

  • Cocok untuk jaringan kecil yang tidak kompleks.

Switch

  • Lebih efisien dalam mengirim data (point-to-point, bukan broadcast).

  • Mengurangi collision di jaringan.

  • Kecepatan transfer lebih baik dibanding hub.

  • Mendukung konfigurasi canggih (di managed switch).

  • Bisa digunakan untuk skala besar (kantor, data center).


5. Kekurangan Switch/Hub

Hub

  • Tidak pintar → semua data disiarkan ke semua port (boros bandwidth).

  • Rentan collision (tabrakan data).

  • Kecepatan terbatas (umumnya hanya 10/100 Mbps).

  • Tidak aman, karena data bisa “terlihat” di semua perangkat.

Switch

  • Harga lebih mahal daripada hub.

  • Konfigurasi pada managed switch bisa cukup rumit.

  • Jika switch utama bermasalah, semua perangkat yang terhubung akan ikut terganggu.


6. Peran Switch/Hub dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Hub: sekarang sudah jarang dipakai, biasanya hanya untuk percobaan di lab komputer atau jaringan sederhana.

  • Switch: banyak digunakan di kantor, sekolah, warnet, hingga data center untuk menghubungkan puluhan sampai ribuan perangkat dalam satu jaringan.


7. Kesimpulan

  • Hub adalah perangkat jaringan generasi lama, murah dan sederhana, tapi tidak efisien karena menyiarkan semua data ke semua perangkat.

  • Switch adalah perangkat jaringan modern yang lebih cerdas, aman, cepat, dan efisien karena mampu mengarahkan data hanya ke tujuan yang benar.

  • Saat ini, switch lebih banyak digunakan dibanding hub, terutama di lingkungan bisnis dan perkantoran, sementara hub hampir ditinggalkan.

Berikut ini tabel sederhananya:

Perbandingan Hub dan Switch

AspekHubSwitch
PengertianPerangkat jaringan sederhana yang menyiarkan data ke semua port.Perangkat jaringan pintar yang mengirim data langsung ke perangkat tujuan (berdasarkan alamat MAC).
Cara KerjaBroadcast → semua perangkat menerima data, meskipun bukan untuknya.Point-to-point → hanya perangkat tujuan yang menerima data.
EfisiensiRendah, boros bandwidth.Tinggi, lebih hemat bandwidth.
KeamananRendah, data bisa “terlihat” di semua perangkat.Lebih aman karena data dikirim langsung ke tujuan.
KecepatanUmumnya 10/100 Mbps.Bisa 10/100/1000 Mbps (Gigabit) hingga 10+ Gbps.
CollisionSering terjadi (tabrakan data).Jarang terjadi, lebih stabil.
HargaLebih murah.Lebih mahal.
KonfigurasiTidak bisa dikonfigurasi (plug & play).Bisa dikonfigurasi (khususnya managed switch).
PenggunaanJaringan kecil, sederhana, atau lab komputer.Jaringan rumah modern, kantor, sekolah, hingga data center.
PopularitasHampir ditinggalkan.Sangat banyak digunakan saat ini.


HTB 6 Port (Hub Terminal Box)

1. Pengertian HTB 6 Port

  • HTB (biasa disebut sebagai Hub Terminal Box atau kadang dipasarkan dengan nama hub/switch mini) adalah perangkat jaringan kecil yang memiliki 6 port Ethernet (LAN).

  • Fungsinya sama seperti hub atau switch, yaitu menghubungkan beberapa perangkat (PC, laptop, printer, CCTV, access point) dalam satu jaringan lokal (LAN).


2. Fungsi HTB 6 Port

  • Menghubungkan hingga 6 perangkat dengan kabel LAN.

  • Membagi koneksi internet dari modem/router ke beberapa komputer.

  • Digunakan dalam jaringan kecil seperti rumah, warnet kecil, kantor kecil, atau lab sekolah.

  • Bisa dipakai untuk CCTV IP Camera → menghubungkan kamera ke NVR/DVR.


3. Kelebihan HTB 6 Port

  • Kecil dan ringan → mudah dipasang di rumah/kantor kecil.

  • Harga murah → lebih ekonomis dibanding switch besar.

  • Mudah digunakan → umumnya plug and play, tidak perlu konfigurasi.

  • Cukup untuk jaringan kecil → maksimal 6 perangkat.


4. Kekurangan HTB 6 Port

  • Port terbatas → hanya 6 perangkat yang bisa terhubung.

  • Kecepatan terbatas → biasanya hanya 10/100 Mbps (Fast Ethernet), jarang yang Gigabit.

  • Tidak ada fitur manajemen → tidak bisa VLAN, QoS, atau monitoring (karena biasanya termasuk unmanaged switch).

  • Kurang cocok untuk skala besar → jika perangkat lebih banyak, perlu switch dengan port lebih banyak.


5. Kesimpulan

HTB 6 port adalah hub/switch mini dengan 6 port LAN, cocok untuk:

  • Rumah → membagi koneksi internet ke beberapa perangkat.

  • Kantor kecil / UKM → menghubungkan komputer dan printer.

  • CCTV → menghubungkan kamera ke NVR/DVR.

Tapi untuk jaringan besar atau butuh kecepatan tinggi, sebaiknya gunakan switch 8, 16, atau 24 port yang mendukung Gigabit dan fitur manajemen.


Convernter FD(Full Duplex)

1. Pengertian Converter FD

  • Media Converter FD (Full Duplex) adalah perangkat jaringan yang berfungsi mengubah sinyal dari satu media transmisi ke media lain, misalnya dari kabel tembaga (UTP/RJ45) ke kabel serat optik (fiber optic), dan sebaliknya.

  • Istilah FD (Full Duplex) berarti perangkat ini bisa mengirim (transmit) dan menerima (receive) data secara bersamaan, sehingga kecepatan komunikasi lebih stabil dan tidak saling bertabrakan.


2. Fungsi Converter FD

  • Menghubungkan jaringan LAN berbasis kabel UTP ke jaringan fiber optic.

  • Memperpanjang jarak transmisi data: kabel tembaga (UTP) maksimal 100 meter, sementara fiber optic bisa mencapai puluhan km.

  • Mengurangi interferensi: fiber optic tahan gangguan elektromagnetik.

  • Memudahkan integrasi jaringan antara perangkat lama (hanya RJ45) dengan backbone fiber optic.


3. Jenis Media Converter

  1. Berdasarkan Mode Transmisi:

    • Half Duplex → hanya bisa kirim atau terima data secara bergantian.

    • Full Duplex (FD) → bisa kirim dan terima data bersamaan (lebih cepat & stabil).

  2. Berdasarkan Fiber Optic:

    • Singlemode Converter → untuk jarak jauh (hingga puluhan km).

    • Multimode Converter → untuk jarak pendek (biasanya < 2 km).

  3. Berdasarkan Kecepatan:

    • 10/100 Mbps (Fast Ethernet)

    • 1 Gbps (Gigabit Ethernet)

    • 10 Gbps (High Speed Ethernet)


4. Kelebihan Converter FD

  • Mendukung komunikasi dua arah penuh (full duplex).

  • Jarak jauh → bisa sampai 20–120 km (tergantung jenis fiber dan converter).

  • Mengurangi loss & gangguan karena menggunakan fiber optic.

  • Fleksibel → bisa dipasang di jaringan lama yang masih pakai kabel UTP.


5. Kekurangan Converter FD

  • Harga lebih mahal dibanding penggunaan kabel tembaga biasa.

  • Butuh perangkat tambahan (transceiver, patch cord, ODF).

  • Lebih kompleks pemasangannya (perlu teknisi yang paham fiber optic).

  • Jika salah pilih tipe (singlemode/multimode) bisa menyebabkan koneksi tidak berjalan.


6. Contoh Penggunaan Converter FD

  • Kantor dengan gedung terpisah → menghubungkan 2 gedung dengan fiber optic.

  • CCTV jarak jauh → IP Camera di lapangan terhubung ke NVR melalui fiber.

  • Backbone jaringan kampus / ISP kecil → menghubungkan switch di lokasi berbeda.


7. Kesimpulan

Converter FD (Full Duplex) adalah alat untuk menghubungkan kabel UTP dengan fiber optic, mendukung komunikasi dua arah sekaligus, cocok untuk jaringan jarak jauh dan butuh stabilitas tinggi. Dibandingkan half duplex, FD jauh lebih efisien karena tidak ada “antrian” data kirim-terima.


Routers

1. Pengertian Router

Router adalah perangkat jaringan yang berfungsi menghubungkan dua atau lebih jaringan berbeda dan meneruskan paket data di antaranya.

  • Contoh: router rumah menghubungkan jaringan lokal (LAN/WiFi) dengan internet (WAN).

  • Router juga bertugas mengatur jalur terbaik (routing) agar data sampai ke tujuan dengan cepat dan efisien.


2. Fungsi Router

  1. Menghubungkan jaringan lokal (LAN) dengan internet (WAN).

  2. Mendistribusikan alamat IP (biasanya melalui DHCP) untuk setiap perangkat yang terhubung.

  3. Menentukan jalur terbaik (routing) bagi paket data.

  4. Membagi koneksi internet ke banyak perangkat, baik kabel (LAN) maupun nirkabel (WiFi).

  5. Keamanan jaringan → firewall, NAT (Network Address Translation), VPN.

  6. Mengatur traffic → Quality of Service (QoS) untuk prioritas aplikasi tertentu.


3. Jenis-jenis Router

  1. Router Kabel (Wired Router) → hanya port LAN/WAN, tanpa WiFi.

  2. Router Nirkabel (Wireless Router/WiFi Router) → menyediakan koneksi WiFi.

  3. Core Router → digunakan di pusat jaringan besar (ISP, data center).

  4. Edge Router → ditempatkan di tepi jaringan untuk menghubungkan LAN ke WAN.

  5. Virtual Router → berbentuk software (misalnya dalam server/cloud).


4. Kelebihan Router

  • Bisa menghubungkan banyak perangkat sekaligus.

  • Mengatur dan membagi bandwidth internet secara otomatis.

  • Keamanan lebih baik (firewall, filter MAC/IP, enkripsi WiFi).

  • Bisa mengatur traffic jaringan (QoS, parental control, VPN).

  • Mendukung teknologi modern → dual band (2.4 GHz & 5 GHz), WiFi 6, Mesh.


5. Kekurangan Router

  • Harga bervariasi → makin canggih, makin mahal.

  • Konfigurasi kadang rumit (terutama router profesional seperti Mikrotik atau Cisco).

  • Ketergantungan tinggi → jika router rusak, seluruh jaringan bisa lumpuh.

  • Router kelas rumahan biasanya terbatas jangkauan & fitur, sehingga tidak cocok untuk skala besar.


6. Peran Router dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Rumah tangga → membagi koneksi internet WiFi ke HP, laptop, TV.

  • Kantor kecil/menengah → mengatur bandwidth, memisahkan jaringan karyawan & tamu.

  • ISP & perusahaan besar → menghubungkan ribuan pengguna dengan backbone internet.

  • Sekolah/universitas → menyediakan WiFi kampus.


7. Kesimpulan

Router adalah otak jaringan yang mengatur jalur data dan membagi koneksi internet ke berbagai perangkat. Ia lebih pintar dibanding hub dan switch, karena selain menghubungkan perangkat dalam jaringan, juga menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan lain (terutama internet).


Accses Point

1. Pengertian Access Point (AP)

Access Point adalah perangkat jaringan yang berfungsi menghubungkan perangkat wireless (nirkabel) seperti laptop, smartphone, tablet, atau printer ke jaringan kabel (LAN).

  • Bisa dibilang, Access Point adalah jembatan antara jaringan kabel dengan jaringan WiFi.

  • Biasanya digunakan di kantor, sekolah, kampus, hotel, kafe, atau tempat umum agar banyak perangkat bisa terhubung lewat WiFi.


2. Fungsi Access Point

  1. Menyediakan koneksi WiFi dari jaringan kabel (LAN).

  2. Mengatur lalu lintas data antara perangkat wireless dengan jaringan lokal.

  3. Membagi koneksi internet dari router ke perangkat wireless.

  4. Mengelola akses pengguna → bisa atur SSID, password, filter MAC address.

  5. Memperluas jangkauan jaringan (sebagai repeater atau extender).


3. Jenis-jenis Access Point

  1. Standalone Access Point → berdiri sendiri, biasanya digunakan di rumah/kantor kecil.

  2. Controller-based Access Point → dikelola melalui controller pusat (cocok untuk perusahaan besar, hotel, kampus).

  3. Outdoor Access Point → tahan cuaca, digunakan di luar ruangan (taman, kampus, area publik).

  4. Access Point dengan PoE (Power over Ethernet) → mendapat daya listrik langsung dari kabel LAN tanpa adaptor tambahan.

  5. Repeater/Extender → mode khusus untuk memperluas jangkauan WiFi dari AP utama.


4. Kelebihan Access Point

  • Menyediakan koneksi WiFi stabil untuk banyak pengguna.

  • Jangkauan luas → cocok untuk area besar (bisa ditambah beberapa AP).

  • Bisa dikonfigurasi → SSID, password, keamanan, VLAN.

  • Lebih stabil dibanding WiFi router biasa untuk skala besar.

  • Mendukung fitur keamanan seperti WPA2/WPA3, captive portal, dan filter MAC.


5. Kekurangan Access Point

  • Butuh router/switch sebagai pusat jaringan → AP tidak bisa langsung menggantikan router.

  • Harga lebih mahal dibanding WiFi router rumahan.

  • Konfigurasi lebih rumit pada AP enterprise (misalnya Cisco, Ubiquiti, Aruba).

  • Jika terlalu banyak perangkat terhubung ke satu AP → bisa terjadi overload dan koneksi melambat.


6. Peran Access Point dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Rumah besar → memperluas sinyal WiFi ke lantai atas/bawah.

  • Sekolah/kampus → menyediakan WiFi untuk guru dan mahasiswa.

  • Perkantoran → menghubungkan karyawan ke jaringan perusahaan.

  • Tempat umum (kafe, hotel, bandara, mall) → menyediakan hotspot WiFi untuk pelanggan.


7. Kesimpulan

Access Point adalah perangkat penting untuk menghadirkan WiFi di jaringan kabel, terutama jika perangkat router tidak cukup menjangkau seluruh area.

  • Untuk rumah kecil → router WiFi biasanya cukup.

  • Untuk gedung besar → Access Point diperlukan agar WiFi merata, stabil, dan bisa melayani banyak pengguna sekaligus.



LAN, FO, WAN

1. LAN (Local Area Network)

Pengertian

LAN adalah jaringan komputer skala kecil yang mencakup area terbatas, seperti rumah, kantor, sekolah, atau laboratorium.

Fungsi

  • Menghubungkan perangkat (PC, laptop, printer, server) dalam area terbatas.

  • Berbagi data, file, atau printer dengan cepat.

  • Menghubungkan ke internet melalui router.

Kelebihan

  • Kecepatan tinggi (100 Mbps – 10 Gbps).

  • Biaya relatif murah.

  • Mudah dikonfigurasi.

Kekurangan

  • Jangkauan terbatas (hanya 100–1000 meter tergantung media).

  • Butuh perangkat tambahan (switch, router, AP).


2. FO (Fiber Optic)

Pengertian

FO (Fiber Optic) adalah media transmisi jaringan berbasis serat kaca/plastik yang menghantarkan data berupa cahaya, bukan listrik. Jadi FO bukan jenis jaringan, tapi jenis kabel/media yang dipakai di LAN, MAN, maupun WAN.

Fungsi

  • Menghubungkan perangkat atau jaringan dengan kecepatan sangat tinggi.

  • Memperluas jangkauan hingga puluhan km.

  • Mengurangi interferensi (tahan gangguan elektromagnetik).

Kelebihan

  • Sangat cepat (hingga ratusan Gbps).

  • Jarak transmisi jauh (bisa puluhan km).

  • Tahan interferensi.

Kekurangan

  • Biaya instalasi lebih mahal.

  • Pemasangan lebih rumit, perlu teknisi khusus.

  • Kabel lebih rapuh dibanding tembaga.


3. WAN (Wide Area Network)

Pengertian

WAN adalah jaringan komputer skala luas yang mencakup kota, negara, bahkan dunia. Internet adalah contoh WAN terbesar.

Fungsi

  • Menghubungkan banyak LAN dari lokasi berbeda.

  • Memungkinkan komunikasi global (email, website, video call, dll.).

  • Digunakan oleh perusahaan multinasional, bank, kampus, hingga pemerintahan.

Kelebihan

  • Area sangat luas (global).

  • Bisa menghubungkan ribuan komputer.

  • Memungkinkan akses data dari mana saja.

Kekurangan

  • Biaya operasional tinggi.

  • Kompleks (butuh router, gateway, backbone fiber optic, satelit).

  • Rentan gangguan keamanan (butuh firewall, enkripsi).


4. Kesimpulan

  • LAN → jaringan kecil/lokal (rumah, sekolah, kantor).

  • FO (Fiber Optic) → media kabel super cepat yang dipakai di LAN/WAN agar bisa mentransmisikan data dengan kecepatan tinggi dan jarak jauh.

  • WAN → jaringan besar/global (internet, jaringan antar kantor cabang, antar negara).


Penjelasan Rangkaian Gambar tersebut:

1. Internet Service Provider (ISP) → Switch/Hub

  • ISP adalah penyedia internet (misalnya Indihome, Biznet, Firstmedia, dll).

  • Internet yang datang dari ISP biasanya berbentuk kabel fiber optik atau kabel tembaga (UTP/Coaxial).

  • Internet masuk ke Switch/Hub, yaitu perangkat yang berfungsi membagi koneksi ke banyak port.

  • Bayangkan Switch seperti terminal listrik: satu sumber listrik bisa dibagi ke banyak stop kontak.


2. Switch/Hub → HTB 6 Port

  • Dari Switch/Hub, koneksi LAN masuk ke HTB (Hybrid Terminal Box) 6 Port.

  • HTB 6 Port biasanya dipakai untuk mendistribusikan jaringan fiber optik ke beberapa arah.

  • Karena punya 6 port, HTB bisa menghubungkan hingga 6 jalur FO (Fiber Optic).

  • Ibaratnya seperti gardu distribusi listrik: arus listrik (internet) dari Switch dibagi dan diarahkan ke jalurnya masing-masing.


3. HTB 6 Port → Converters FD (via FO)

  • Dari HTB, data diteruskan ke Converter FD lewat kabel FO (Fiber Optic).

  • Masalahnya: Router hanya bisa membaca sinyal listrik (Ethernet), sedangkan FO adalah sinyal cahaya.

  • Maka dipakai Media Converter (FD) untuk mengubah:

    • Dari FO (cahaya) → ke LAN (listrik/tembaga).

  • Analogi: seperti adaptor colokan yang mengubah colokan Eropa ke colokan Indonesia.


4. Converter FD → Router (WAN Port 1)

  • Setelah dikonversi, kabel LAN masuk ke Router lewat port WAN (Port 1).

  • Fungsi Router:

    • Menerima internet dari luar (WAN).

    • Membagi koneksi ke jaringan lokal (LAN).

    • Memberi alamat IP untuk setiap perangkat (DHCP).

    • Melindungi jaringan dengan NAT/Firewall.

  • Port WAN itu khusus untuk jalur internet masuk, sementara LAN Port untuk distribusi ke perangkat lain.


5. Router → Laptop (LAN Port 3)

  • Router mengirim koneksi ke Laptop lewat kabel LAN pada Port 3.

  • Karena laptop langsung terhubung kabel ke router, koneksi biasanya lebih stabil, cepat, dan tidak mudah terganggu dibanding WiFi.

  • Laptop akan mendapat IP Address dari router, sehingga bisa langsung akses internet.


6. Router → Access Point (LAN Port 2)

  • Router juga mengirim LAN ke Access Point (AP) melalui Port 2.

  • Access Point berfungsi sebagai pemancar WiFi untuk perangkat wireless (HP, tablet, smart TV, dll).

  • Jadi AP menerima internet lewat kabel LAN, lalu memancarkannya sebagai sinyal WiFi.

  • Kalau diibaratkan: Router itu seperti "tanki air pusat", dan Access Point adalah "kran + shower" yang menyebarkan air secara nirkabel.


📌 Kenapa ada port-port yang ditandai?

  • Port adalah pintu fisik di perangkat jaringan untuk keluar/masuk data.

  • Di gambar, port diberi label supaya kita tahu fungsi masing-masing:

    • Port 1 (WAN) = tempat internet masuk dari Converter ke Router.

    • Port 2 (LAN) = keluar ke Access Point (untuk WiFi).

    • Port 3 (LAN) = keluar ke Laptop (dengan kabel).

  • Dengan port-port ini, kita bisa mengatur jalur mana untuk WiFi, mana untuk kabel, dan mana untuk perangkat lain.


🔑 Kesimpulan Alur

  1. Internet datang dari ISP.

  2. Masuk ke Switch/Hub untuk dibagi.

  3. Diteruskan ke HTB 6 Port lalu dikirim via Fiber Optic (FO).

  4. Converter FD mengubah FO jadi LAN.

  5. LAN masuk ke Router (WAN Port 1) sebagai internet utama.

  6. Router membagi ke:

    • Laptop (Port 3, kabel LAN).

    • Access Point (Port 2, WiFi).

Hasilnya → semua perangkat (laptop & gadget WiFi) bisa akses internet dengan jalur masing-masing.




Selasa, 09 September 2025

T802 konverter bilangan dan subnetting

T525 Konverter & Subnetting

🔢 Konverter Bilangan

Mendukung bilangan besar & negatif dengan teknologi BigInt



Kelompokkan per 4 digit Tampilkan prefix (0b / 0x)

✨ Hasil Konversi

Hasil akan muncul di sini...

🌐 Kalkulator Subnetting

Hitung subnet mask, network address, broadcast, dan host range


📑 Informasi Subnet

📘 Analisis IP Class

Identifikasi kelas IP, jenis (public/private), dan informasi detail

📖 Referensi Kelas IP

🔵 Kelas A
Range: 1.0.0.0 - 126.255.255.255
Default Mask: /8 (255.0.0.0)
Host: 16,777,214
🟢 Kelas B
Range: 128.0.0.0 - 191.255.255.255
Default Mask: /16 (255.255.0.0)
Host: 65,534
🟠 Kelas C
Range: 192.0.0.0 - 223.255.255.255
Default Mask: /24 (255.255.255.0)
Host: 254
🔴 Kelas D
Range: 224.0.0.0 - 239.255.255.255
Multicast
🟣 Kelas E
Range: 240.0.0.0 - 255.255.255.255
Experimental


Tabel XI TJKT 1

  501 506 511 516 502 507 512 517 503 508 513 518 504 509 514 519 505 510 515 520