Selasa, 21 Oktober 2025

WildCard Mask



1. Pengertian Wildcard Mask

Wildcard mask adalah pola bit 32-bit yang digunakan dalam konfigurasi jaringan komputer untuk menentukan bagian alamat IP mana yang harus cocok (match) dan mana yang boleh diabaikan (don’t care). PyNet Labs+2GeeksforGeeks+2
Secara sederhana: ketika sebuah router atau perangkat jaringan menggunakan wildcard mask bersama dengan alamat IP atau jaringan, ia menggunakan rule “0 berarti harus cocok, 1 berarti boleh beda” pada tiap bitnya. NetworkLessons.com+1
Contoh: jika kita memiliki alamat jaringan 192.168.1.0 dan wildcard mask 0.0.0.255, artinya bagian pertama tiga oktet (192.168.1) harus cocok persis, sedangkan oktet ke-4 boleh apa saja (0-255). GeeksforGeeks+1

2. Perbedaan antara Subnet Mask dan Wildcard Mask

Meskipun keduanya digunakan dalam konteks pengalamatan jaringan, ada perbedaan konsep penting antara subnet mask dan wildcard mask:

ElemenSubnet MaskWildcard Mask
Fungsi utamaMenentukan bagian network vs host dalam sebuah alamat IPMenentukan bagian mana dari alamat IP yang harus dicocokkan (“match”) dan mana yang boleh diabaikan
Bit “1” vs “0”“1” menunjukkan bit network, “0” menunjukkan bit host“0” menunjukkan bit yang harus match, “1” menunjukkan bit yang boleh berbeda
ContohMask /24 → 255.255.255.0Wildcard untuk /24 → 0.0.0.255 PyNet Labs+1
Penggunaan tipikalSubnetting, pembagian jaringanACL (Access Control Lists), protokol routing seperti OSPF, filtering alamat IP Study CCNA+1

3. Mengapa dan Kapan Wildcard Mask Digunakan

Wildcard mask banyak digunakan dalam pengaturan jaringan, khususnya pada perangkat jaringan dari merek seperti Cisco, untuk keperluan seperti:

  • Membuat ACL (Access Control List) untuk mengizinkan atau menolak trafik dari rentang alamat IP tertentu. CBT Nuggets+1

  • Menentukan jaringan atau interface yang ikut dalam protokol routing seperti OSPF, dengan mencantumkan alamat + wildcard mask. NetworkLessons.com+1

  • Situasi di mana subnet mask tradisional tidak cukup fleksibel untuk menangani rentang alamat yang tidak “bersih” sebagai satu blok tunggal, misalnya dua host di subnet berbeda tapi ingin dikelompokkan bersama. Cisco Community

4. Cara Kerja Wildcard Mask

Cara kerjanya bisa dijabarkan sebagai berikut:

  1. Anda menentukan alamat IP atau jaringan (misalnya: 10.0.1.0)

  2. Anda menentukan wildcard mask (misalnya: 0.0.0.255)

  3. Perangkat jaringan akan melakukan pengecekan bit per bit:

    • Jika bit di wildcard = 0 → maka bit pada alamat IP target harus sama dengan alamat yang dicantumkan

    • Jika bit di wildcard = 1 → maka perangkat tidak peduli apakah bit pada alamat target sama ataupun berbeda.
      Contoh: Alamat 10.0.1.0 dengan wildcard 0.0.0.255 → berarti bagian 10.0.1 must match, bagian terakhir variatif (0-255) → maka rentang 10.0.1.0 sampai 10.0.1.255 cocok. Study CCNA+1

  4. Dengan demikian, Anda bisa mencakup sebuah subnet, rentang alamat, atau bahkan kombinasi subnet yang agak tak beraturan, menggunakan satu baris konfigurasi.

5. Tabel Wildcard Mask untuk Subnet Umum

Berikut contoh konversi antara notasi slash (/XX), subnet mask, dan wildcard mask yang lazim:

SlashSubnet MaskWildcard Mask
/32255.255.255.2550.0.0.0
/31255.255.255.2540.0.0.1
/30255.255.255.2520.0.0.3
/29255.255.255.2480.0.0.7
/28255.255.255.2400.0.0.15
/27255.255.255.2240.0.0.31
/26255.255.255.1920.0.0.63
/25255.255.255.1280.0.0.127
/24255.255.255.00.0.0.255
Tabel ini memudahkan saat Anda hendak membuat konfigurasi ACL atau routing yang menggunakan wildcard mask.

6. Contoh Penggunaan dalam Konfigurasi

Contoh 1: ACL

Misalnya Anda ingin menolak seluruh trafik dari jaringan 192.168.5.0/24:
deny ip 192.168.5.0 0.0.0.255 any

  • 192.168.5.0 → alamat jaringan

  • 0.0.0.255 → wildcard mask → berarti bagian 192.168.5 harus cocok, bagian terakhir bebas.
    Dengan demikian semua host di 192.168.5.0-192.168.5.255 akan tertangani. CBT Nuggets+1

Contoh 2: Routing (OSPF)

Misalnya konfigurasi OSPF untuk memasukkan interface yang memiliki alamat jaringan 10.0.0.0 dan 10.0.1.0 ke area 0:

router ospf 1 network 10.0.0.0 0.0.1.255 area 0

Di sini wildcard mask 0.0.1.255 berarti bagian pertama 22 bit harus cocok (10.0.0.x & 10.0.1.x) termasuk rentang 10.0.0.0 hingga 10.0.1.255. Study CCNA+1

7. Best Practice & Hal-yang Perlu Diperhatikan

  • Pastikan memahami bit-masking: 0 = harus cocok; 1 = boleh beda. Banyak kesalahan konfigurasi berasal dari kebingungan ini. NetworkLessons.com

  • Gunakan wildcard mask secara tepat dan hati-hati terutama dalam ACL. Karena satu wildcard yang salah bisa mengizinkan lebih banyak host dari yang diinginkan atau malah memblok seluruh jaringan.

  • Sertakan dokumentasi dan komentar pada konfigurasi Anda agar mudah dikelola.

  • Untuk routing protocol, jika memungkinkan gunakan wildcard mask untuk mendefinisikan jaringan sehingga memperkecil konfigurasi berulang.

  • Perhatikan bahwa dalam beberapa platform atau perangkat non-Cisco, wildcard mask mungkin tidak digunakan atau formatnya berbeda — jadi selaraskan dengan perangkat dan sistem operasi jaringan Anda.

8. Kelebihan & Kekurangan Wildcard Mask

✅ Kelebihan

  • Memberi fleksibilitas tinggi dalam mencocokkan rentang alamat yang mungkin tidak “blok” secara standar.

  • Mempermudah konfigurasi ACL dan routing dalam skala besar jaringan.

  • Dapat membantu mengelompokkan banyak subnet dalam satu konfigurasi wildcard tunggal bila diperlukan.

❌ Kekurangan

  • Konsepnya sedikit lebih sulit dibandingkan subnet mask biasa — terutama untuk pemula jaringan.

  • Jika salah konfigurasi, bisa menimbulkan risiko keamanan atau akses tidak sengaja diberikan.

  • Tidak semua sistem atau perangkat menggunakan wildcard mask — kadangkala Anda akan menggunakan subnet mask biasa atau metode berbeda.

9. Kesimpulan

Wildcard mask adalah alat penting dalam pengaturan jaringan komputer — khususnya ketika Anda bekerja dengan perangkat router/switch yang mendukung konfigurasi ACL atau protokol routing yang memerlukan seleksi jaringan spesifik.
Dengan memahami bahwa wildcard mask adalah inverse dari subnet mask (bit 0 = wajib cocok; bit 1 = boleh berbeda), Anda bisa membuat konfigurasi fleksibel dan efisien dalam mengelola rentang alamat IP, routing, dan kontrol akses.
Meskipun butuh sedikit pemahaman lebih dibandingkan subnet mask biasa, kemampuan yang diperoleh sangat berguna dalam dunia jaringan profesional.


Dan juga saya mempunyai sedikit pengertian lain tentang materi ini:

1. Pengertian Wildcard Mask

Wildcard Mask adalah kebalikan dari subnet mask yang digunakan dalam pengaturan jaringan, khususnya pada perangkat Cisco Router dan Access Control List (ACL).
Wildcard mask berfungsi untuk menentukan bagian dari alamat IP mana yang harus dicocokkan (match) dan mana yang diabaikan (don’t care) saat sistem memproses alamat IP.

Jika subnet mask menandai bagian network (1) dan host (0),
maka wildcard mask menandai bagian yang harus diabaikan (1) dan yang harus dicocokkan (0).


2. Fungsi dan Tujuan Wildcard Mask

Fungsi utama wildcard mask adalah untuk:

  • Menentukan range alamat IP yang diizinkan atau diblokir pada ACL (Access Control List).

  • Membatasi akses jaringan berdasarkan alamat IP tertentu.

  • Mengoptimalkan konfigurasi routing dengan cara yang lebih fleksibel.

Wildcard mask juga membantu mengurangi jumlah baris konfigurasi, karena satu perintah bisa mencakup banyak alamat IP sekaligus.


3. Perbedaan Wildcard Mask dan Subnet Mask

AspekSubnet MaskWildcard Mask
TujuanMenentukan bagian network & host pada IPMenentukan bagian yang dicocokkan atau diabaikan dalam ACL
Pola BinerBit ‘1’ untuk network, ‘0’ untuk hostBit ‘0’ untuk cocok, ‘1’ untuk abaikan
Contoh255.255.255.0 (/24)0.0.0.255
PenggunaanRouting & subnettingAccess Control List (ACL), OSPF, EIGRP
Representasi“Network mask”“Inverse mask” (kebalikan subnet mask)

4. Cara Menghitung Wildcard Mask

Rumusnya sederhana:

Wildcard Mask = 255.255.255.255 – Subnet Mask

Contoh:
Jika Subnet Mask = 255.255.255.0
Maka Wildcard Mask = 255.255.255.255 – 255.255.255.0
= 0.0.0.255

Contoh lain:
Subnet Mask = 255.255.255.240 (/28)
Maka Wildcard Mask = 255.255.255.255 – 255.255.255.240
= 0.0.0.15


5. Contoh Penggunaan Wildcard Mask

a. Access Control List (ACL)
Wildcard mask paling sering digunakan dalam perintah ACL di router Cisco.

Contoh konfigurasi:

Router(config)# access-list 10 permit 192.168.1.0 0.0.0.255

Artinya: izinkan semua alamat dari 192.168.1.0 sampai 192.168.1.255.

b. OSPF (Open Shortest Path First)
Dalam routing OSPF, wildcard mask digunakan untuk menentukan interface mana yang ikut OSPF.

Contoh:

Router(config-router)# network 10.1.1.0 0.0.0.255 area 0

Artinya: aktifkan OSPF untuk semua interface dengan alamat IP dari 10.1.1.0 hingga 10.1.1.255.


6. Studi Kasus Penggunaan Wildcard Mask

Misalkan kamu ingin membatasi akses hanya untuk subnet 192.168.10.0/26,
dengan rentang IP dari 192.168.10.0 hingga 192.168.10.63.

Subnet Mask = 255.255.255.192
Wildcard Mask = 0.0.0.63

Perintah ACL:

Router(config)# access-list 20 permit 192.168.10.0 0.0.0.63

Artinya router hanya akan mengizinkan alamat IP dalam rentang tersebut.


7. Kesimpulan

Wildcard Mask adalah bentuk kebalikan dari subnet mask yang digunakan untuk menentukan bagian IP mana yang harus dicocokkan atau diabaikan, terutama dalam konfigurasi ACL dan protokol routing (OSPF/EIGRP).
Dengan memahami cara kerja wildcard mask, administrator jaringan dapat mengontrol akses, routing, dan kebijakan keamanan dengan lebih efisien serta fleksibel.

🧠 VLSM (Variable Length Subnet Mask): Pengertian, Fungsi, dan Cara Pengaturan IP Address Lengkap

 

Pengertian Variable Length Subnet Mask (VLSM)

Metode VLSM — Variable Length Subnet Masking — adalah teknik dalam pengalamatan IP yang memungkinkan satu blok alamat jaringan dibagi menjadi berbagai subnet dengan ukuran (mask) yang berbeda-beda sesuai kebutuhan masing-masing subnet. GeeksforGeeks+2TechTarget+2
Secara sederhana: jika menggunakan teknik klasik (Fixed Length Subnet Mask / FLSM) maka semua subnet dalam satu network memakai mask yang sama panjangnya; sedangkan dengan VLSM, tiap subnet bisa memakai panjang mask yang berbeda, sehingga alokasi alamat IP menjadi lebih efisien. Belajar Ngonfig+1


Mengapa VLSM Dibutuhkan

  1. Efisiensi penggunaan alamat IP
    Tanpa VLSM, jika kita punya satu blok IP yang besar dan kebutuhan host di tiap subnet sangat berbeda, akan banyak alamat terbuang. Dengan VLSM, kita bisa membuat subnet besar untuk bagian dengan kebutuhan host banyak, dan subnet kecil untuk bagian yang hanya butuh sedikit host. GeeksforGeeks+1

  2. Penghematan ruang alamat IPv4
    Karena alamat IPv4 terbatas, metode yang memungkinkan penggunaan yang lebih cermat sangat penting. VLSM membantu mengurangi pemborosan. TechTarget+1

  3. Mendukung perancangan jaringan hierarkis dan route summarization
    Dengan alokasi yang tepat dan menggunakan VLSM, kita juga bisa merancang jaringan yang lebih mudah dirangkum (aggregated) dalam routing, sehingga routing table bisa lebih kecil. Medium+1

  4. Dukungan protokol routing modern
    Protokol routing yang kelas-baru seperti OSPF, EIGRP, RIP v2, IS‑IS, dan BGP mendukung VLSM. Namun protokol lama kelas-ful seperti RIP v1 atau IGRP tidak mendukung VLSM. Comparitech


Perbedaan antara FLSM dan VLSM

AspekFLSM (Fixed Length Subnet Mask)VLSM
Panjang subnet maskSemua subnet menggunakan panjang mask yang samaPanjang mask bisa berbeda tiap subnet
Ukuran masing-masing subnetSama untuk semuaBerbeda sesuai kebutuhan host tiap subnet
Pemborosan alamat IPLebih besar — karena banyak blok yang kelebihanLebih kecil — karena disesuaikan dengan kebutuhan
Cocok untukJaringan sederhana / kebutuhan samaJaringan kompleks dengan kebutuhan host berbeda
Dukungan protokolBisa juga dengan protokol lamaHanya dengan protokol classless yang mendukung pembagian mask variabel TechTarget+1

Langkah-langkah Implementasi VLSM

Berikut prosedur umum untuk melakukan pengaturan IP dengan VLSM:

  1. Identifikasi kebutuhan host tiap subnet
    Mulai dengan subnet yang memerlukan jumlah host terbanyak hingga yang paling sedikit. Study CCNA+1

  2. Pilih blok IP (network ID) dan mask yang sesuai
    Dari blok IP yang tersedia, pilih subnet mask yang paling kecil namun cukup untuk jumlah host + dua (network & broadcast). EITCA+1

  3. Alokasi subnet secara berurutan dari yang terbesar ke terkecil
    Tentukan jaringan terbesar dahulu sehingga blok-blok berikutnya bisa diambil dari sisa ruang yang tersedia tanpa konflik. Medium+1

  4. Tentukan network address (ID jaringan), first host, last host, dan broadcast address untuk tiap subnet
    Dengan menggunakan increment (blok size) berdasarkan mask yang dipilih. Study CCNA+1

  5. Konfigurasi router atau perangkat jaringan (jika diperlukan)
    Pastikan protokol routing yang digunakan mendukung VLSM dan pengaturan routing serta summarization diterapkan bila diperlukan. TechTarget+1


Contoh Kasus Penggunaan VLSM

Misalkan kita memiliki blok IP 192.168.10.0/24 dan beberapa subnet dengan kebutuhan host berbeda:

  • Subnet A: 50 host

  • Subnet B: 30 host

  • Subnet C: 10 host

  • Subnet D: 2 host

Langkahnya:

  1. Urut dari yang paling banyak: 50 → 30 → 10 → 2. Study CCNA+1

  2. Pilih mask yang paling kecil namun cukup:

    • Untuk 50 host → /26 (62 usable)

    • Untuk 30 host → /27 (30 usable)

    • Untuk 10 host → /28 (14 usable)

    • Untuk 2 host → /30 (2 usable)
      Life is My Campus+1

  3. Alokasi jaringan:

    • 192.168.10.0/26 → subnet A

    • 192.168.10.64/27 → subnet B

    • 192.168.10.96/28 → subnet C

    • 192.168.10.112/30 → subnet D
      (Contoh hanya ilustrasi) Study CCNA+1

Dengan demikian, kita meminimalkan pemborosan alamat (tidak semua subnet memakai /24 atau /25 secara sama) dan tiap subnet dialokasikan secara optimal sesuai kebutuhan.


Hal-hal yang Perlu Diperhatikan & Best Practice

  • Pastikan protokol routing yang digunakan mendukung VLSM (protocol classless). Jika memakai protocol yang hanya mendukung classful, maka VLSM tidak bisa digunakan. TechTarget+1

  • Urutkan alokasi dari kebutuhan terbesar ke terkecil agar blok-blok alamat dapat digunakan secara efisien dan urutan blok menjadi logis untuk summarization. Yogiex+1

  • Simpan “ruang cadangan” jika memungkinkan — misalnya mempertimbangkan pertumbuhan di subnet-subnet tertentu.

  • Jika memungkinkan, rancang topologi jaringan agar blok-blok alamat bisa disummary/rangkumnya di layer-routing atas (misalnya antar-site) agar routing table menjadi lebih kecil.

  • Dokumentasikan dengan jelas: network ID, mask, jumlah host, IP usable, broadcast. Hal ini memudahkan manajemen dan troubleshooting.

  • Hindari overlap antara subnet dan pastikan menggunakan range yang memang tersedia.

  • Di jaringan besar/enterprise, pertimbangkan hirarki: backbone, distribusi, access — menggunakan VLSM bisa sangat membantu dalam segmentasi dan efisiensi.


Kelebihan & Kekurangan VLSM

Kelebihan:

  • Alokasi alamat IP lebih tepat sesuai kebutuhan — mengurangi alamat yang terbuang.

  • Fleksibel dalam mendesain hadirnya subnet besar dan kecil dalam satu network besar.

  • Mendukung desain jaringan yang lebih kompleks dan efisien.

  • Memungkinkan summarization yang lebih baik dan routing yang lebih bersih.

Kekurangan / Hal yang harus diperhatikan:

  • Penerapan membutuhkan perencanaan yang matang — salah alokasi bisa menimbulkan konflik atau pemborosan tetap.

  • Dokumentasi harus bagus agar tidak terjadi overlap atau ketidakjelasan alokasi.

  • Jika topologi berubah (jumlah host bertambah drastis), mungkin perlu pengubahan ulang desain subnet.

  • Harus menggunakan protokol routing yang mendukung classless; jika tidak — maka fitur VLSM tidak akan bisa digunakan.


Kesimpulan

Metode VLSM adalah teknik yang sangat berguna dan hampir menjadi standar dalam desain jaringan modern — terutama karena kebutuhan untuk mengoptimalkan ruang alamat IPv4 dan merancang jaringan yang efisien dan terstruktur. Dengan menggunakan VLSM, kita bisa mengalokasikan alamat IP sesuai kebutuhan tiap subnet (besar atau kecil) tanpa harus “memberi tiap subnet ukuran yang sama” seperti di teknik FLSM.

Jika kamu sedang merancang jaringan — baik LAN kantor, WAN antar-cabang, atau jaringan kampus — memahami dan menggunakan VLSM akan sangat membantu.


Selain itu Saya juga ada pengetian lain:

📌 1. Pengertian VLSM (Variable Length Subnet Mask)

VLSM (Variable Length Subnet Mask) adalah teknik pembagian alamat IP dalam jaringan komputer di mana setiap subnet dapat memiliki panjang subnet mask yang berbeda-beda sesuai kebutuhan jumlah host di subnet tersebut.

Berbeda dengan metode klasik FLSM (Fixed Length Subnet Mask) yang memberikan ukuran subnet sama untuk semua bagian jaringan, VLSM memungkinkan fleksibilitas dalam pembagian IP sehingga setiap bagian jaringan mendapatkan jumlah alamat IP yang pas — tidak terlalu banyak dan tidak kekurangan.

Dengan kata lain, VLSM membuat penggunaan alamat IP lebih efisien dan hemat, terutama pada jaringan dengan banyak subnet yang memiliki kebutuhan perangkat (host) berbeda-beda.


🎯 2. Tujuan dan Manfaat Penggunaan VLSM

Beberapa tujuan utama penggunaan VLSM dalam pengaturan IP Address adalah:

  1. Efisiensi Alamat IP
    IPv4 memiliki keterbatasan jumlah alamat. Dengan VLSM, pembagian alamat dilakukan sesuai kebutuhan riil host, sehingga tidak ada alamat IP yang terbuang percuma.

  2. Fleksibilitas Desain Jaringan
    Setiap subnet bisa didesain berbeda: subnet besar untuk server atau kantor pusat, dan subnet kecil untuk cabang atau departemen kecil.

  3. Kemudahan Pengelolaan Jaringan Besar
    Dengan VLSM, jaringan dapat dirancang secara hierarkis, membuat pengelolaan dan dokumentasi lebih mudah.

  4. Mendukung Route Summarization
    Teknik ini memungkinkan peringkasan route (summary route) sehingga tabel routing menjadi lebih kecil dan efisien.

  5. Dukungan Protokol Routing Modern
    VLSM hanya didukung oleh protokol routing classless, seperti OSPF, EIGRP, RIP v2, IS-IS, dan BGP.


⚖️ 3. Perbedaan FLSM dan VLSM

AspekFLSM (Fixed Length Subnet Mask)VLSM (Variable Length Subnet Mask)
Subnet maskSama untuk semua subnetBerbeda tiap subnet
Efisiensi IPKurang efisien (banyak IP terbuang)Sangat efisien
KompleksitasMudah diterapkanLebih kompleks
Dukungan routingDapat digunakan di protokol lama (classful)Hanya di protokol classless
Cocok untukJaringan kecil & sederhanaJaringan besar & kompleks
Contoh maskSemua subnet /26Bisa /26, /27, /28, dll

⚙️ 4. Langkah-Langkah Subnetting Menggunakan VLSM

Berikut tahapan dalam melakukan subnetting dengan metode VLSM:

Langkah 1: Tentukan kebutuhan jumlah host

Identifikasi berapa banyak perangkat (host) yang dibutuhkan di setiap subnet.

Langkah 2: Urutkan dari kebutuhan terbesar ke terkecil

Subnet dengan kebutuhan host paling besar harus dialokasikan terlebih dahulu.

Langkah 3: Tentukan subnet mask masing-masing subnet

Gunakan rumus:

2n2jumlah host2^n - 2 \geq jumlah\ host

di mana n = jumlah bit host.

Lalu tentukan subnet mask berdasarkan jumlah bit host tersebut.

Langkah 4: Tentukan network address, first host, last host, dan broadcast address

Gunakan hasil perhitungan subnet untuk mengisi tabel pembagian jaringan.

Langkah 5: Lanjutkan ke subnet berikutnya

Gunakan sisa IP dari subnet sebelumnya, dan ulangi proses hingga semua kebutuhan subnet terpenuhi.


💻 5. Contoh Perhitungan VLSM Lengkap

Kasus:

Diberikan satu blok IP:
192.168.10.0/24

Kebutuhan subnet:

Nama SubnetJumlah Host
A50
B30
C10
D2

Langkah 1 – Urutkan kebutuhan host

A (50), B (30), C (10), D (2)


Langkah 2 – Tentukan subnet mask

Jumlah HostKebutuhan bit hostSubnet MaskJumlah Host Tersedia
506 bit/26 (255.255.255.192)62
305 bit/27 (255.255.255.224)30
104 bit/28 (255.255.255.240)14
22 bit/30 (255.255.255.252)2

Langkah 3 – Pembagian Subnet

SubnetNetwork AddressRange HostBroadcastMask
A192.168.10.0192.168.10.1 – 192.168.10.62192.168.10.63/26
B192.168.10.64192.168.10.65 – 192.168.10.94192.168.10.95/27
C192.168.10.96192.168.10.97 – 192.168.10.110192.168.10.111/28
D192.168.10.112192.168.10.113 – 192.168.10.114192.168.10.115/30

🧩 6. Studi Kasus Jaringan Perusahaan

Sebuah perusahaan memiliki blok IP 10.20.0.0/22 dan ingin membaginya untuk empat departemen:

DepartemenKebutuhan Host
Server200
Administrasi100
Marketing50
Security10

Pembagian VLSM:

  1. Server: butuh 200 host → /24 (256 alamat, 254 usable)

  2. Administrasi: butuh 100 host → /25 (128 alamat, 126 usable)

  3. Marketing: butuh 50 host → /26 (64 alamat, 62 usable)

  4. Security: butuh 10 host → /28 (16 alamat, 14 usable)

Hasil:

DepartemenNetworkRange HostBroadcastMask
Server10.20.0.010.20.0.1 – 10.20.0.25410.20.0.255/24
Administrasi10.20.1.010.20.1.1 – 10.20.1.12610.20.1.127/25
Marketing10.20.1.12810.20.1.129 – 10.20.1.19010.20.1.191/26
Security10.20.1.19210.20.1.193 – 10.20.1.20610.20.1.207/28

Dengan cara ini, setiap departemen mendapatkan jumlah alamat yang sesuai, tanpa membuang ruang IP yang berharga.


🧭 7. Keuntungan dan Kekurangan VLSM

Kelebihan:

  • Penggunaan IP jauh lebih efisien

  • Fleksibel untuk berbagai kebutuhan jaringan

  • Mendukung jaringan besar dan kompleks

  • Memungkinkan peringkasan rute (route summarization)

  • Didukung oleh protokol routing modern

Kekurangan:

  • Proses perencanaan lebih rumit

  • Harus didukung oleh router yang classless

  • Jika salah perhitungan, bisa menyebabkan overlap IP

  • Dokumentasi harus rapi agar mudah dikelola


🧠 8. Kesimpulan

VLSM (Variable Length Subnet Mask) adalah solusi cerdas dalam pengelolaan IP Address yang memungkinkan efisiensi maksimal dalam jaringan.
Dengan menggunakan VLSM, administrator jaringan dapat menyesuaikan ukuran subnet berdasarkan kebutuhan masing-masing bagian jaringan.

Metode ini menghemat alamat IP, membuat jaringan lebih efisien, dan mendukung protokol routing modern.
Meskipun perhitungannya lebih kompleks daripada FLSM, hasil akhirnya jauh lebih optimal, terutama untuk perusahaan atau organisasi besar dengan kebutuhan jaringan yang beragam.


🖥️ 9. Rangkuman Singkat

ElemenPenjelasan
Nama TeknikVariable Length Subnet Mask (VLSM)
TujuanEfisiensi dan fleksibilitas alokasi IP
Protokol PendukungOSPF, EIGRP, RIP v2, IS-IS, BGP
MetodeSubnet mask berbeda-beda tiap subnet
Contoh Mask/26, /27, /28, dll
Keuntungan UtamaMenghemat alamat IP dan mempermudah desain jaringan

Tabel XI TJKT 1

  501 506 511 516 502 507 512 517 503 508 513 518 504 509 514 519 505 510 515 520